DPR Minta Militer Menarik Diri Dari Panggung Politik Mesir

19-08-2013 / LAIN-LAIN

Terkait bentrokan antara pengunjuk rasa dan militer di Mesir yang menewaskan ratusan orang pendukung Presiden Mesir terguling Mohammad Mursi beberapa waktu lalu, Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq  meminta aspirasi masyarakat mesir yang menginginkan hasil Pemilu Demokratis itu tidak dinodai.

Mahfudz juga meminta pihak militer  harus menarik diri secara total dari panggung politik di Mesir termasuk menghentikan semua aksi-aksi kekerasan bersenjata secara sistem.

“Respon dunia sekarang ini yang cukup keras terhadap Mesir yang membuat rezim militer tidak bergeming, salah satu langkah konkrit adalah seperti yang saya usulkan beberapa waktu lalu, Indonesia menarik Dubesnya, kemudian  Presiden berkonsultasi dengan Dubes  mengenai situasi  mutakhir di  Mesir dan bagaimana menyikapinya,” kata Mahfudz usai menghadiri  Rapat Paripurna DPR RI dengan acara Pidato Presiden dalam rangka Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2014, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat pekan lalu (16/8).

Penarikan Dubes ini, menurut Mahfudz, tidak akan banyak berpengaruh terhadap urusan-urusan perlindungan WNI karena secara teknis sudah banyak pejabat di sana, tetapi ini memberikan sinyal politik  penting. Karena posisi Indonesia di mata  mesir itu sangat kuat dan sangat dihargai.

“Sehingga menurut saya jika ada satu terobosan politik yang dilakukan oleh Indonesia ini akan mampu memberikan tekanansiapapun pihak di Mesir untuk  kembali memulihkan situasi kondisi di sana,” jelas Mahfudz.

Mahfudz menjelaskan bahwa  sudah  ada upaya-upaya melakukan komunikasi termasuk apeal kepada lembaga-lembaga multilateral, tetapi secara bilateral belum nampak. Komunikasi selama ini baru dilakukan di level legislatif.

“Pimpinan DPR saya hargai sudah berkunjung, Komisi i  sebelumnya juga sudah pernah berkunjung. Mereka membutuhkan penguatan dari Indonesia terhadap proses demokrasi yang terjadi di sana,” tegas politisi PKS.

“Kita waktu itu bertemu dengan parlemen, semuanya sepakat bahwa proses transisi ini harusdi perkuat,” tambahnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka menyatakan bahwa himbauan  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  terkait insiden di Mesir, yang menghimbau agar tidak terjadi pelanggaran kemanusiaan

Menurutnya, pemerontah Indonesia belum berani mengambil sikap“Posisi politik, kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif bukan berarti kita tidak berani mengambil sikap,” tegas Rieke.

“Pada point-point tertentu apapun alasannya, pemberangusan terhadap   kemanusiaan itu tidak dibenarkan. Indonesia harus berani mengambil sikap,” jelas Rieke. (sc)/foto:odjie/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Kunjungi Tanambulava Sulteng, Matindas Dengarkan Aspirasi dan Salurkan Bantuan
04-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Matindas J Rumambi menyerap aspirasi dan menyerahkan bantuan kepada warga Desa Sibalaya Barat, Kecamatan...
Rocky Chandra Serukan Kewaspadaan Masyarakat Hadapi Banjir dan Longsor di Jambi
04-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi memberikan tanggapan terkait meningkatnya bencana banjir dan longsor yang melanda di...
Rocky Candra Desak Pertamina Tanggung Jawab atas Kerugian Warga Terdampak Proyek di Jambi
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi, Rocky Candra, mendesak PT Pertamina (Persero) dan anak perusahaannya, PT Pertamina...
Novita Hardini Apresiasi Inovasi Pemkab Trenggalek Libatkan Baznas dalam Program MBG
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VII Novita Hardini, mengapresiasi inovasi Pemkab Trenggalek dalam menjalankan program Makan...